PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL GENERASI MUDA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045 (ESSAI MENTAL HEALTH PENUGASAN RABRAW)

PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL GENERASI MUDA UNTUK MEWUJUDKAN INDONESIA EMAS 2045

 

Sebuah kutipan yang berbunyi “Live While We’re Young!” yang dapat diartikan sebagai “Nikmatilah Hidup Selagi Kita Muda!” dalam Bahasa Indonesia. Dapat diartikan bahwa anak-anak muda sebagai kelompok manusia yang memiliki banyak waktu untuk bersantai dan bersenang-senang daripada kelompok orang dewasa. Dari stigma tersebut muncul asumsi jika semakin tua masalah manusia akan semakin banyak. Maka dari itu, selagi masih muda dan belum memiliki masalah hidup yang banyak. Nikmatilah hidup dan bersenang-senanglah di masa muda.

Tetapi, pada kenytaannya istilah tersebut tidaklah selalu benar. Rupanya kondisi kesehatan mental dan psikologis anak-anak muda  tidak sebaik anggapan banyak  orang. Berdasarkan penelitian dari American Psychological Association (APA) tahun 2018 berjudul “Stress in America: Generation Z” menemukan fakta mengejutkan bahwa anak muda dari rentang usia 15 sampai 21 tahun adalah kelompok manusia dengan kondisi kesehatan mental dan psikologis terburuk, jika dibandingkan dengan generasi-generasi lainnya. Generasi tersebut adalah generasi Z, atau yang diartikan oleh Taylor & Keeter (2010) sebagai orang-orang yang lahir pada tahun 1993 sampai tahun 2005. Adapun dari lima kelompok generasi lainnya yaitu silent generation, baby boomers, generation X, dan millennials, generasi Z merupakan golongan termuda. Penelitian tersebut melibatkan 3500 responden berumur 18 tahun ke atas, dan 300 responden berusia 15 sampai 17 tahun. Menurut hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 91 persen generasi Z mempunyai gejala-gejala emosional maupun fisik yang berkaitan dengan stres, seperti depresi dan gangguan kecemasan. Stres adalah faktor terbesar penyebab buruknya kesehatan mental generasi Z.

Kesehatan mental pada anak-anak muda dipengaruhi oleh berbagai peristiwa dalam kehidupan yang meninggalkan dampak yang besar pada kepribadian dan perilaku anak. Peristiwa-peristiwa tersebut dapat berupa kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak, atau stres berat jangka panjang. Jika kesehatan mental terganggu, maka timbul gangguan mental atau penyakit mental. Gangguan mental dapat mengubah cara seseorang dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), psikosis dan Beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.  Menurut WHO, setengah dari penyakit mental bermula sejak remaja, yakni di usia 14 tahun. Banyak kasus yang tidak tertangani sehingga berujung ke tindakan bunuh diri akibat depresi. Depresi juga menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak muda usia 15-29 tahun.

Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan mental pada anak-anak muda, maka perlu dilakukan beberapa tindakan preventif guna mencegah semakin banyaknya anak-anak usia muda yang mengalami gangguan kesehatan mental, diantara nya adalah dengan melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik, memelihara pikiran positif, menjaga hubungan baik dengan orang lain, menjaga kecukupan tidur dan istirahat, membantu orang lain dengan tulus dan mencari bantuan professional jika diperlukan. Upaya-upaya tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan jika kita mau bersama-sama saling peduli dan peka terhadap lingkungan dan orang-orang disekitar kita.

Sebagai generasi Z sekaligus generasi yang sedang mempersiapkan Indonesia Emas di tahun 2045 mendatang, sudah sepatutnya anak-anak muda Indonesia mempersiapkan diri untuk menjadi impian besar dalam membentuk Indonesia yang mampu bersaing dengan bangsa lain. Pemuda pemudi Indonesia akan menjadi salah satu pionir terdepan dalam proses perjuangan, pembaharuan, dan pembangunan bangsa. Kunci mewujudkan Indonesia Emas 2045 berada pada kualitas sumberdaya manusianya, terutama para anak-anak mudanya yang akan menjadi garda terdepan perkembangan bangsa. Oleh karena itu, generasi muda harus bisa menaikkan nilai sumberdaya manusianya sehingga dapat menghasilkan kader terbaik bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik lagi. Kekuatan terbaik manusia bukan terletak pada fisiknya, tetapi lebih kepada mental dan pikirannya. Untuk itu selain fisik yang sehat generasi muda Indonesia juga harus memiliki kesehatan mental baik.

Disusun oleh :

Anas Bahiyu Sakti / Fakultas Ilmu Komputer / Prodi Teknologi Informasi / Cluster 31


Komentar